Temu

Aku berlari namun tak cukup kencang

Aku menggenggam namun tak cukup erat

Aku berperan namun tak cukup cakap

Aku berandai namun tak cukup khayal

Aku merindu namun tenggelam sembilu

Tak cukup menjadi aku yang gagu

Menatap dalam ragu nan semu

Seperti seekor bajingan

Seperti seekor buangan

Dalam angkara yang tak bertepi

Dalam riak yang begitu riuh

Ungkapku tak kan pernah terganti

teduh

seperti dahaga bersambut sejuk

seperti beringsang bersambut teduh

seperti sendu bersambut ria

melebur namun semu

semu menjadi kenang

kenang menjadi lalu

lalu yang menapaki rindu

rindu yang menghayal harap

harap dalam tatap dan temu

tak seperti khayal

tatap pun seakan ragu

temu pun seakan gagu

dalam ruang yang beragam,

harapku satu,

tatapmu, anganmu tak ragu dan gagu

Sengkuni

Kau tampak begitu sayu

Terurai sendu dalam merdu yang pilu

Tertampar merah dan membekas rona

Layaknya Sengkuni, aku berperan.

Walau akhirnya tenggelam,

peranku tak pernah terganti,

sedikitpun tidak.

Mungkin Penciptaku marah,

hingga garisku tak beraturan.

Lagi-lagi,

Aku tetap berperan,

peranku tak pernah terganti,

sedikitpun tidak.

Tenggelamlah bersamaku

Dalam dunia ciptaanmu

Bersama peran yang kau beri

Sampai kita tua,

sampai jadi debu.